Nama : Sayyidul Ayyam .
Nis : 124886
Kelas : III B
Kelompok
: B.2.3
Tanggal
: 23 April 2015
Judul : Penentuan Kadar Air Dalam Sampel
Pupuk ZA , TSP Dan NPK
Tujuan : Untuk menentukan kadar asam bebas
dalam sampel pupuk ZA.
Dasar Prinsip : Sampel dipanaskan secara langsung di dalam oven pada
suhu 105oC bobot yang hilang selama pemanasan merupakan jumlah
air yang terkandung dalam pupuk
Landasan Teori :
Metode
Analisa Kadar Air
Metode
Pengeringan (Oven)
Metode oven biasa/ pengeringan yang
digunakan merupakan salah satu metode pemanasan langsung dalam penetapan kadar
air suatu bahan pangan. Dalam metode ini bahan dipanaskan pada suhu tertentu
sehingga semua air menguap yang ditunjukkan oleh berat konstan bahan setelah
periode pemanasan tertentu. Kehilangan berat bahan yang terjadi menunjukkan
jumlah air yang terkandung. Metode ini terutama digunakan untuk bahan-bahan
yang stabil terhadap pemanasan yang agak tinggi.
Prinsipnya menguapkan air yang ada dalam bahan
dengan jlaan pemanasan. Kemudian menimbang bahan sampai berat konstan berarti
semua air sudah diuapkan. Cara ini relatif mudah dan murah.
Kelemahannya
antara lain:
a. Bahan lain di samping air juga ikut menguap
dan ikut hilang bersama dengan uap misalnya alkohol, asam asetat, minyak
atsiri, dan lain-lain.
b. Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang
menghasilkan air atau zat mudah menguap lain. Contoh gula mengalami dekomposisi
atau karamelisasi, lemak mengalami oksidasi dan sebagainya.
c. Bahan yang mengandung bahan yang dapat
mengikat air secara kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah dipanaskan.
PUPUK
Pupuk
adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi
kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan
baik.Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral).
Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen sepertihormon tumbuhan
membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk,
khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Dalam
pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan
tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak
zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah
ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk organik adalah kompos.
Pengertian pupuk urea merupakan pupuk berbahan kimia mengandung Nitrogen (N)
berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan salah satu zat hara yang dibutuhkan
tanaman.Bentuk dari Pupuk urea butir-butir kristal berwarna putih. Rumus kimia
Pupuk urea yaitu: NH2 CONH2 merupakan pupuk yang mudah dilarut dalam air dan
sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya
disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur
hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100kg mengandung 46 Kg Nitrogen,
Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%, ukuran 1-3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill.
Pupuk
urea dan za sekilas memang sama akan tetapi keduanya memiliki perbedaan yang
sangat jelas. Jika anda sebagai petani kawakan/ berpengalaman pasti sudah
terbiasa membedakan kedua pupuk tersebut. Tetapi jika anda bukan petani atau
sebagai petani yang baru pasti akan kesulitan membedakan kedua pupuk tersebut.
Oleh karena itu maspary akan mencoba membandingkan perbedaan antara pupuk urea
dan pupuk ZA.
Berikut tabel perbedaan antara pupuk urea dan
pupuk ZA :
PUPUK UREA
|
PUPUK ZA
|
A. Spesifikasi
1.
Kadar air maksimal 0,50%
2.
Kadar Biuret maksimal 1%
3.
Kadar Nitrogen minimal 46%
4.
Bentuk butiran tidak berdebu
5.
Warna putih
6.
Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
|
A. Spesifikasi
1.
Nitrogen minimal 20,8%
2.
belerang minimal 23,8%
3.
Kadar air maksimal 1%
4.
kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
5.
Bentuk Kristal
6.
Warna putih
7.
Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
|
B. Sifat Pupuk Urea
1.
Higroskopis
2.
Mudah larut dalam air
3.
Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea
4.
Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar
5.
Mempercepat pertumbuhan
6.
Menambah kandungan protein hasil panen
|
B. Sifat dan keunggulan pupuk ZA
1.
Tidak higroskopis
2.
Mudah larut dalam air
3.
Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
4.
Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
5.
Dapat dicampur dengan pupuk lain
6.
Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
7.
Meningkatkan produksi dan kualitas panen
8.
Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
9.
Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
|
C. Gejala kekurangan unsur hara
Nitrogen pada tanaman
1.
Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan
2.
Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
3.
Daun tua berwarna kekuningan. Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun
menjalar ke tulang daun
4.
Pertumbuhan buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya
5.
Jika dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari
bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.
|
C. Gejala kekurangan unsur hara
Belerang pada tanaman
1.
Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif
2.
Terjadi penimbunan amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya
bagi tanaman
3.
Terjadi kerusakan aktivitas fisiologis dan mudah terserang hama penyakit
4.
Produksi butir daun hijau menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat
terlambat, tanaman mengalami klorosis/kekuningan dan hasil panen rendah
|
PUPUK
UREA
Sekitar
90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk butiran curah (prill)
digunakan dalam pertaniansebagai pupuk kimia pemasok unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium. Kandungan N pada urea adalah 46%, tetapi
yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.
Karena
penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali disubsidi oleh pemerintah suatu negara, termasuk Indonesia. Di
pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam dua bentuk: bersubsidi (berwarna merah muda, digunakan untuk
bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi (berwarna putih, untuk dipasarkan
secara komersial).Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari
kegiatan industri tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses
Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur dengan es kering
(karbondioksida) menghasilkan amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat dicampur
dengan air ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.
PUPUK
NPK
PUPUK NPK LEBIH PRAKTIS DAN EFEKTIF UNTUK
TANAMAN
Pupuk NPK memang praktis. Hanya dengan sekali
memupuk, tanaman mendapatkan tiga unsur hara sekaligus. Pupuk majemuk ini
ternyata juga lebih menguntungkan ketimbang memakai campuran urea, TSP, dan
KCl.
Membuat
pupuk majemuk sendiri dengan mencampur urea, TSP, dan KCl lebih ekonomis
ketimbang membeli pupuk majemuk yang sudah jadi, seperti NPK misalnya. Hal ini
tidak salah. Namun demikian, bukan berarti mencampur pupuk sendiri lebih
menguntungkan daripada menggunakan NPK.
Kandungan &
Manfaat Pupuk NPK
Pupuk
NPK merupakan pupuk majemuk dengan kandungan unsur hara yang lengkap. Beberapa
Unsur hara yang terkandung dalam pupuk NPK adalah sebagai berikut : Unsur hara
Makro Nitrogen Nitrogen keberadaannya mutlak ada untuk kelangsungan pertumbuhan
dan perkembangan tanaman dan dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Tanaman
menyerap N :
-
Sebagian besar dalam bentuk ion NO3- dan NH4+
-
Sedikit Urea melalui daun
-
Sedikit asam amino larut dalam air
Tanaman mengandung cukup N akan menunjukkan
warna daun hijau tua yang artinya kadar klorofil dalam daun tinggi. Sebaliknya
apabila tanaman kekurangan atau defisiensi N maka daun akan menguning
(klorosis) karena kukarangan klorofil. Pertumbuhan tanaman lambat, lemah dan
tanaman menjadi kerdil juga bisa disebabkan oleh kekurangan N. Tanaman cepat
masak bisa disebabkan oleh kekurangan N. Defisiensi N juga dapat meningkatkan
kadar air biji dan menurunkan produksi dan kualitas.
Kelebihan N akan meningkatkan
pertumbuhan vegetatif tanaman, tetapi akan memperpendek masa generatif, yang
akhirnya justru menurunkan produksi atau menurunkan kualitas produksi tanaman.
Tanaman yang kelebihan N menunjukkan warna hijau gelap sukulen, yang
menyebabkan tanaman peka terhadap hama, penyakit dan mudah roboh. Apabila N
tersedia didalam tanah hanya atau sebagian besar dalam bentuk amonium, dapat
menyebabkan keracunan pada tanaman dan akhirnya dapat mengakibatkan jaringan vascular
pecah dan berakibat pada terhambatnya serapan air.
Semua atau sebagian besar pupuk N komersiil mempunyai kelarutan tinggi jika
diberikan ke dalam tanah. Berbeda dengan pupuk N dari bahan organik baik pupuk
kandang, pupuk hijau, dan kompos, akan melepas N jika telah didekomposisikan.
Semua bentuk N di dalam tanah akan dikonversikan atau dioksidasi menjadi NO3-,
yang selanjutnya menjadi subjek reaksi/proses denitrifikasi, erosi, dan
pencucian. Sehingga bentuk NO3- di dalam tanah sangat tidak stabil. Penggunaan
pupuk nitrogen dalam tanah sebagian besar akan berpengaruhpada penurunan pH
tanah. Hal ini disebabkan bahwa perubahan bentuk NH4+ menjadi NO3- akan melepas
H+ sehingga akan menurunkan pH tanah. Selain itu NO3- merupakan faktor utama
yang berhubungan dengan pencucian ion-ion basa seperti Ca+2, Mg+2, dan K+. Ion
nitrat dan basa-basa tersebut tercuci secara bersama-sama yang akhirnya
meninggalkan tapak-tapak pertukaran di dalam tanah yang bermuatan negatif.
Selanjutnya tapak-tapak petukaran tersebut diganti H+ yang dapat menyebabkan
penurunan pH tanah. Pengaruh kemasaman dan kebasahan beberapa pupuk sumber N
yang dapat menurunkan pH tanah, diukur berdasarkan jumlah CaCO3 murni (Kg
CaCO3. Kg N-1) yang dibutuhkan untuk mengebalikan pH tanah sebelum terjadi
perubahan pH.
P (Fosfor) Tidak ada unsur lain yang dapat menggantikan fungsinya dalam
tanaman, sehingga tanaman harus mendapatkan atau mengandung P secara cukup
untuk pertumbuhannya secara normal. Fungsi penting forfor di dalam tanaman
yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi,
pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya.
Pada umumnya kadar P di dalam tanaman di bawah kadar N dan K yaitu sekitar 0,1
hingga 0,2%. Di Indonesia pupuk P sangat bermasalah, karena selain efisiensi
pemupukan P rendah juga tambang P di Indonesia jarang, beragam dan berkadar
rendah. Hal ini mengakibatkan untuk mencukupi kebutuhan P harus import. Tanaman
menyerap sebagian besar unsur hara P dalam bentuk ion ortofosfat primer
(H2PO4-). Sejumlah kecil diserap dalam bentuk ion ortofosfat sekunder (HPO4-2).
pH tanah sangat besar pengaruhnya terhadap perbandingan serapan ion-ion
tersebut, yaitu makin masam H2PO4- makin besar sehingga makin banyak yang
diserap tanaman dibandingkan dengan HPO4-2.
Fosfor didalam tanaman mempunyai fungsi sangat penting yaitu dalam proses
fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan
pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Fosfor
meningkatkan kualitas buah, sayuran, biji-bijian dan sangat penting dalam
pembentukan biji. P juga sangat penting dalam transfer sifat-sifat menurun dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Fosfor membantu mempercepat perkembangan
akar dan perkecambahan, dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air,
meningkatkan daya tahan terhadap penyakit yang akhirnya meningkatkan kualitas
hasil panen. Gejala pertama tanaman yang kekurangan P adalah tanaman menjadi
kerdil. Bentuk daun tidak normal dan apabila defisiensi akut maka ada bagian-bagian
daun, buah dan batang yang mati. Defisiensi P juga dapat menyebabkan penundaan
kemasakan, juga pengisian biji berkurang. Sebagian besar tanaman dapat
mengambil (merecovery) P yang diberikan dari pupuk sebesar 10 hingga 30% dari
total P yang diberikan selama tahun pertama pemberian. Besarnya kemampuan
tanaman ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : sumber P, tipe tanah,
tanaman, metode aplikasi dan musim. Akan tetapi banyak residu P dari pemupukan
menjadi lebih tersedia setelah penanaman berikutnya. Macam-macam pupuk P yang
umum digunakan petani adalah sebagai berikut :
-
Normal atau
single superphosphate (NSP atau SSP), dibuat dengan mencampurkan dengan 60 –
70% asam sulfat. Mengandung sekitar 20% P2O5 dan 12%S
-
Concentrated superphosphate (CSP) atau Triple
superphosphate (TSP) dihasilkan dari batuan fosfat dengan asam fosfat dan
mengandung 46% P2O5
-
Ammonium ortophosphate (AOP), dihasilkan dari
pemberian ammonium pada asam fosfat. Monoammonium orthophosphate, MAP, 10 – 12%
N dan 48 – 55% P2O5. Diammonium orthophosphate, DAP, 18 – 46 – 0 dibuat dengan
mengendalikan jumlah amoniak yang direaksikan dengan asam fosfate.
-
Ammonium
poliphosphate (APP). Pembuatan asam fosfate secara termal akan menghasilkan
unsur P melalui proses reduksi batuan fosfat di dalam electric arc furnace.
Selanjutnya elemen P dioksidasi menjadi P2O5 yang selanjutnya direaksikan
dengan air akan membentuk asam fosfate. Kalium didalam jaringan tanaman ada
dalam bentuk kation dan bervariasi sekitar 1,7 – 2,7% dari berat kering daun
yang tumbuh secara normal. Ion K di dalam tanaman berfungsi sebagai aktivator
dari banyak enzim yang berpartisipasi dalam beberapa proses metabolisme utama
tanaman.
Kalium sangat vital dalam proses fotosintesis. Apabila K defisiensi maka proses
fotosintesis akan turun, akan tetapi respirasi tanaman akan meningkat. Kejadian
ini akan menyebabkan banyak karbohidrat yang ada dalam jaringan tanaman
tersebut digunakan untuk mendapatkan energi untuk aktivitas-aktivitasnya sehingga
pembentukan bagian-bagian tanaman akan berkurang yang akhirnya pembentukan dan
produksi tanaman berkurang. Fungsi kalium yang lain adalah :
-
Esensiil dalam
sintesis protein
-
Penting dalam
pemecahan karbohidrat, proses pemberian energi bagi tanaman.
-
Membantu dalam
kesetimbangan ion dalam tanaman.
-
Penting dalam
translokasi logam-logam berat seperti Fe.
-
Membantu tanaman
mengatasi gangguan penyakit
-
Penting dalam
pembentukan buah
-
Meningkatkan daya
tahan tanamanterhadap iklim tidak menguntungkan
-
Terlibat aktif
dalam lebih dari 60 sistem enzim yang mengatur reaksi-reaksi kecepatan
pertumbuhan tanaman.
Fungsi
penting K dalam pertumbuhan tanaman adalah pengaruhnya pada efisiensi
penggunaan air. proses membuka dan menutup pori-pori daun tanaman, stomata,
dikendalikan oleh konsentrasi K dalam sel yang terdapat disekitar stoma. Kadar
K tidak cukup (defisien) dapat menyebabkan stomata membuka hanya sebagian dan
menjadi lebih lambat dalam penutupan. Gejala kekurangan K ditunjukkan dengan :
tanda-tanda terbakarnya daun yang dimulai dari ujung atau pinggir,
bercak-bercak nekrotik berwarna coklat pada daun-daun dan batang yang tua.
Sumber pupuk K utama diantaranya :
-
Klium Klorida
(KCl) atau Muriate of Potash, mengandung 60 – 62% K2O dan larut air. Grade
pupuk KCl tersedia dalam 5 ukuran : larut berwarna putih, standart khusus,
standart, kasar dan granular.
-
Kalium Sulfat
(K2SO4) atau Sulphate of Potash (SOP), mengandung 50% K2O dan 18%S, serta Cl
dibawah 2,5% sehingga cocok digunakan pada tanaman yang sensitive terhadap Cl seperti
buah-buahan dan tembakau.
-
Kalium-magnesium Sulfat (K2SO4.2MgSO4) disebut
juga ”Sul-po-mag” dan ”K-mag”, mengandung 22% K2O, 11% Mg dan 22%S.
-
Kalium Nitrat
(KNO3), mengandung 44% K2O dan 13% N.
Alat
dan Bahan :
Alat
:
- Neraca
Digital
- Petri
disk
- Spatula
- Gegep
- Oven
- eksikator
- Kasa
asbes
Bahan
:
- Pupuk
ZA
- Pupuk
Urea
- Pupuk
NPK
Cara
kerja :
1. Disiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan.
2. Dipanaskan petri
disk dalam over selama +/- 1 jam
3. Dimasukkan
dalam eksikator
4.
Ditimbang bobot kosong wadah
5.
Ditimbang sampel pupuk sebanyak 3 gram di dalam petri disk
6. Dimasukkan
kembali dalam oven selama +/- 2 jam
7. Dimasukkan
dalam eksikator
8.
Ditimbang
Pengamatan
:
NPK
Bobot
petridisk kosong (a)
= 39.9730 g
Bobot
sampel (b)
= 1.0106 g
Bobot
Petridisk + sampel setelah dikeringkan
(c) = 39.4125 g
TSP
Bobot
petridisk kosong (a)
= 35.4521 g
Bobot
sampel (b)
= 1.0494 g
Bobot
Petridisk + sampel setelah dikeringkan
(c) = 36.4601 g
ZA
Bobot
petridisk kosong (a)
= 13.5478 g
Bobot
sampel (b)
= 1.0202 g
Bobot
Petridisk + sampel setelah dikeringkan
(c)= 14.4731 g
Perhitungan
:
%air pupuk ZA = ( A – C) x 100%
B
= (14,568-14,4731) g x100%
1,0202 g
= 9,30 %
%air pupuk TSP =
( A – C) x 100%
B
= (40,0836-39,4125) g x100%
1,0106 g
= 66,41 %
%air pupuk NPK =
( A – C) x 100%
B
= (36,5015-36,4601) g x100%
1,0494 g
= 3,95 %
Kesimpulan :
Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa
kadar air pada pupuk ZA = 9,30 %
NPK = 66,41% dan pupuk TSP = 3,95%
Daftar
pustaka :