LAPORAN LENGKAP
|
Nama : Sayyidul Ayyam .
Nis : 124886
Kelas : III B
Kelompok
: B.2.3
Tanggal
: 23 April 2015
Judul :
Penetapan kadar Amonia Bebas ( NH3 ).
Tujuan : Untuk menentukan kadar NH3 dalam sampel pupuk Urea.
Dasar Prinsip : NH3 bebas yang terbentuk dari proses pembuatan yang kurang sempurna (hasil polimerisasi UREA) dapat ditetapkan kadarnya dengan titrasi asidimetri. Sebagai penitar digunakan larutan HCl 0,02 M membentuk garam klorida, dengan indiator MM : MB = 1 : 1 sehingga didapat titik akhir dari hijau menjadi biru.
Landasan Teori :
Pupuk Urea merupakan zat yang membantu pertumbuhan tanaman. Pupuk Urea dibuat secara kimiawi dengan kandungan kadar nitrogen yang cukup tinggi.
Mayoritas pupuk urea yang beredar di pasaran mengandung unsur hara nitrogen (N)
dengan kadar 46%. Artinya, setiap 100 kilogram pupuk urea, mengandung 46
kilogram nitrogen di dalamnya.
Dari berbagai pupuk buatan yang beredar di
pasaran, Pupuk Urea merupakan salah satu jenis pupuk buatan yang paling
laris dan selalu dibutuhkan. Baik oleh para petani maupun pembudidaya tanaman.
Kandungan nitrogen sangat diperlukan oleh
setiap tanaman, khususnya pada masa pertumbuhan. Zat nitrogen juga membantu
metabolismetanaman. Umumnya, pupuk urea memiliki tekstur yang cukup kasar.
Pupuk urea berbentuk butiran-butiran seperti kristal dengan warna putih.Rumus
kimia pupuk urea adalah NH2 CONH2.
Pupuk urea mudah larut dalam air. Hal ini
mempermudah para petani untuk menggunakan pupuk urea bersamaan dengan
penyiraman tanaman. Meski demikian, pupuk urea termasuk jenis pupuk yang bisa
dengan mudah berikatan dengan air (higroskopis). Sebaiknya, pupuk urea disimpan
di tempat kering dan juga tertutup dengan rapat.
Manfaat
dan Fungsi Pupuk Urea
Apa saja manfaat pupuk urea. Perlu diketahui
bahwa pupuk urea mengandung nitrogen dalam jumlah yang tinggi. Unsur nitrogen
di dalam pupuk urea sangat bermanfaat bagi tanaman untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Manfaat lainnya antara lain sebagai berikut :
ü Ð Pupuk
urea membuat daun tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar. Nitrogen
juga membantu tanaman sehingga mempunyai banyak zat hijau daun (klorofil).
Dengan adanya zat hijau daun yang berlimpah, tanaman akan lebih mudah melakukan
fotosintesis.
ü Pupuk urea juga mempercepat pertumbuhan
tanaman. Kondisi tanaman akan makin tinggi, dengan jumlah anakan yang
banyak.
ü Pupuk urea juga mampu menambah kandungan
protein di dalam tanaman.
ü Pupuk urea bersifat universal. Pupuk ini dapat
digunakan untuk semua jenis tanaman. Urea dapat ditambahkan untuk tanaman darat
maupun air.
ü Urea juga baik untuk tanaman pangan, tanaman
holtikultura, tanaman usaha perkebunan, tanaman di sekitar peternakan dan
juga tanaman di sekeliling usaha perikananan.
Kekurangan
Unsur Hara Nitrogen
Ketika sebuah tanaman mengalami kekurangan zat
nitrogen, maka tanaman tersebut akan mengalami beberapa gejala yang bisa
diamati secara fisik. Gejala-gejala tersebut antara lain sebagai berikut :
1)
Kekurangan
nitrogen membuat keadaan daun tanaman berwarna pucat hingga kekuning-kuningan.
2)
Bila kekurangan
nitrogen semakin parah, maka daun tuatanaman tersebut akan berwarna
kekuning-kuningan dimulai dari ujung daun dan menjalar hingga ke tulang daun.
3)
Bila kondisi
kekurangan nitrogen terus dibiarkan, maka daun akan menjadi kering. Keadaan ini
diawali dari daun bagian bawah sampai daun bagian atas.
4)
Kondisi tanaman
yang kekurangan nitrogen sejak awal, menimbulkan tanaman lambat tumbuh dan
kerdil.
5)
Akibat kekurangan
nitrogen pada buah, yaitu keadaan buah tidak sempurna. Sering kali buah masak
masak sebelum waktunya atau sebelum ukurannya sesuai
Kegunaan pupuk
Urea
Unsur
hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi
tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
1) Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan
banyak mengandung butir hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat
panting dalam proses fotosintesa
2) Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi,
jumlah anakan, cabang dan lain-lain)
3) Menambah kandungan protein tanaman
4) Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik
tanaman pangan, holtikultura, tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha
perikanan.
A. Nama Lain:
1) Ammonia
Gas
2) Anhydrous
Ammonia
3) Liquid
Ammonia
4) Nitro-Sil
B. Sumber
Amoniak
Amonia adalah bahan
kimia dengan formula kimia NH3. Molekul amonia mempunyai bentuk segi tiga.
Amonia terdapat di atmosfer dalam kuantiti yang kecil akibat pereputan bahan
organik. Amonia juga dijumpai di dalam tanah, dan di tempat berdekatan dengan
gunung berapi. Oleh karena itu, pada suhu dan tekanan piawai, amonia adalah gas
yang tidak mempunyai warna (lutsinar) dan lebih ringan dari pada udara (0.589
ketumpatan udara). Titik leburnya ialah -75 °C dan titik didihnya ialah -33.7
°C. 10% larutan amonia dalam air mempunyai pH 12. Amonia dalam bentuk cair
mempunyai muatan yang sangat tinggi. Amonia cair terkenal dengan sifat
keterlarutannya. Ia boleh melarutkan logam alkali dengan mudah untuk membentuk larutan
yang berwarna dan mengalirkan elektrik dengan baik. Amonia dapat larut dalam
air. Larutan amonia dengan air mempunyai sedikit amonium hidroksida (NH4OH).
100 dm3 amoniapun dapat berpadu dengan 100 cm3 air. Amonia tidak menyokong
pembakaran, dan tidak akan terbakar kecuali dicampur dengan oksigen, di mana
amonia terbakar dengan nyalaan hijau kekuningan muda. Amonia dapat meletup jika
dicampur dengan udara. Amonia diperoleh dengan cara menyulingkan tumbuhan dan
hewan yang mengandung nitrogen. Atau dengan mereaksikan garam-garam amonium
dengan hidroksida alkali.Amonium juga diperoleh dengan mereaksikan magnesium
nitrit (Mg3N2) dengan air.
Mg3N2(S) +
6H2O(l) ——> 3Mg(OH)2(s)+2NH3
Amonia (NH3) dan
garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Sumber amonia di perairan adalah
pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang
terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organic
oleh mikroba dan jamur (amonifikasi). Sumber amonia adalah reduksi gas nitrogen
yang berasal dari proses difusi udara atmosfer, limbah industri dan domestik.
Amonia yang terdapat dalam mineral masuk ke badan air melalui erosi tanah.
Selain terdapat dalam bentuk gas, amonia membentuk senyawa kompleks dengan
beberapa ion-ion logam. Amonia juga dapat terserap kedalam bahan-bahan
tersuspensi dan koloid sehingga mengendap di dasar perairan. Amonia di perairan
dapat menghilang melalui proses volatilisasi karena tekanan parsial amonia
dalam larutan meningkat dengan semakin meningkatnya pH. Ikan tidak bisa
bertoleransi terhadap kadar amonia bebas yang terlalu tinggi karena dapat
mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan pada akhirnya dapat
meningkatkan sifokasi. Pada budidaya intensif, yang padat penebaran tinggi dan
pemberian pakan sangat intensif, penimbunan limbah kotoran terjadi sangat
cepat.
Gas amonia juga
merupakan salah satu gas pencemar udara yang dihasilkan dari penguraian senyawa
organik oleh mikroorganisme seperti dalam proses pembuatan kompos, dalam
industri peternakan, dan pengolahan sampah kota. Amonia (gas) itu terdiri dari
hidrogen dan nitrogen yang biasanya perbandingan molarnya 3:1, ada metan,
argon, dan CO2. Amonia disintesis dengan reaksi reversibel antara hidrogen
dengan nitrogen.
Seperti halnya reaksi
revesibel lain, reaksi pembentukan amonia juga menghabiskan tenaga dan pikiran
untuk mengatur reaksi dengan jumlah amonia pada kestimbngn pada berbagai macam
temperatur dan tekanan. Yang pasti berhubungan dengan konstanta kesetimbangan
reaksinya. Kp (konstanta kesetimbangan) tersebut tidak hanya bergantung pada
temperatur dan tekanannya, tapi juga perbandingan komposisi nitrogen dan
hidrogen. Sumber nitrogen itu biasanya udara. Dan sumber hidrogen biasanya di
dapat dari berbagai jenis bahan mentah seperti air, hidrokarbon ringan atau
berat, hasil dari pemurnian minyak mentah, gas alam, maupun kombinasi dari
bahan-bahan itu yang memiliki kandungan hidrogennya. Amonia juga dapat berasal
dari sumber antrophogenik (akibat aktifitas manusia) seperti industri pupuk urea,
industri asam nitrat dan dari kilang minyak (Dwipayani, 2001).
C. Keberadaannya
di Perairan
Amonia
(NH3) pada suatu perairan berasal dari urin dan feses yang dihasilkan oleh
ikan. Kandungan amonia ada dalam jumlah yang relatif kecil jika dalam perairan
kandungan oksigen terlarut tinggi. Sehingga kandungan amonia dalam perairan
bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman. Pada dasar perairan
kemungkinan terdapat amonia dalam jumlah yang lebih banyak dibanding perairan
di bagian atasnya karena oksigen terlarut pada bagian dasar relatif lebih kecil
(Welch, 1952 dalam Setiawan, 2006). Menurut Jenie dan Rahayu (1993) dalam
Marlina (2004), konsentrasi amonia yang tinggi pada permukaan air akan
menyebabkan kematian ikan yang terdapat pada perairan tersebut. Toksisitas
amonia dipengaruhi oleh pH yang ditunjukkan dengan kondisi pH rendah akan
bersifat racun jika jumlah amonia banyak, sedangkan dengan kondisi pH tinggi
hanya dengan jumlah amonia yang sedikit akan bersifat racun juga. Selain itu,
pada saat kandungan oksigen terlarut tinggi, amonia yang ada dalam jumlah yang
relatif kecil sehingga amonia bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman
(Welch, 1952 dalam Setiawan, 2006). Kadar amonia pada perairan alami biasanya
kurang dari 0,1 mg/liter. Kadar amonia bebas yang tidak terionisasi pada
perairan tawar sebaiknya tidak lebih dari 0,2 mg/liter. Jika kadar amonia bebas
lebih dari 0,2 mg/liter, perairan bersifat toksik bagi beberapa jenis ikan.
Kadar amonia yang tinggi dapat merupakan indikasi adanya pencemaran bahan
organik yang berasal dari limbah domestik, industri, dan limpasan pupuk
pertanian. Kadar amonia yang tinggi juga dapat ditemukan pada dasar danau yang
mengalami kondisi tanpa oksigen atau anoxic (Effendi, 2003). Menurut Boyd (1990),
amonia dapat meningkatkan kebutuhan oksigen pada insang dan jaringan tubuh yang
mengalami kerusakan, dan menurunkan kemampuan darah dalam membawa oksigen.
Dalam kondisi kronik, peningkatan amonia dapat menyebabkan timbulnya penyakit
dan penurunan pertumbuhan. Pescod (1973) menyarankan agar kandungan amonia
dalam suatu perairan tidak lebih dari 1 mg/l, yaitu agar kehidupan ikan menjadi
normal.
D. Sifat-sifat
Fisik
Adapun sifat-sifat fisik dari amoniak yaitu:
1. Gas tidak
berwarna
2. berbau khas
amoniak
3. iritan
4. mudah larut
dalam air.
5. Ambang bau :
0.32 – 46.8 ppm
6. Titik leleh :
-77.7 oC
7. Titik didih :
-33.4 oC
8. Tekanan Uap :
400 mmHg (-45,4 oC)
9. Kelarutan
dalam air : 31 g/100g (25 oC)
10. Berat jenis : 0.682 (-33,4 oC)
11. pH (1,0 N larutan) : 11.6
12. kelarutan : etanol 10% (25oC);
methanol 16% (25oC)
13. Berat jenis uap : 0.6 (udara=1)
14. Suhu kritis : 133 oC
E. Manfaat
Adapun manfaat dari ammoniak yaitu:
1. Untuk pembuatan
pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium = amonium sulfat)
NH3(g) + CO2(g)
CO(NH2)2(aq) + panas
NH3(g) + H2SO4
(NH4)2SO4(aq)
Pembuatan pupuk dengan
cara Haber-Bosch yaitu dengan cara ammonia dibuat dalam skala besar dari
nitrogen yang diperoleh dari udara, ditambah hydrogen (sebagian besar
diproduksi dari metana yang terjadi secara alami) yang menjadi campuran
nitrogen dan hydgrogen bertekanan tinggi. Kemudian didaur ulang sehingga
amoniak terbentuk dan dibiarkan hingga terjadi proses pengembunan sehingga
terbentuk amoniak cair (NH3) yang siap dipindahkan untuk diolah
menjadi pupuk. Namun sebelum amoniak diproduksi melalui proses Haber-Bosch,
sumber utama senyawa nitrogen untuk industry adalah mineral yang harus
ditambang dan diangkat sejauh ribuan kilometer.
Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti
asam nitrat, amonium klorida, amonium nitrat.
NH3(g) + 5 O2(g)
4 NO(g) + 6 H2O(g)
NH3(g) + HCl(aq)
NH4Cl(aq)
NH3(g) + HNO3(aq)
NH4NO3(aq)
2. Untuk membuat
hidrazin.
NH3(g) + NaOCl(aq)
N2H4(l) + NaCl(s) +
H2O(l)
Hidrazin merupakan salah satu senyawa nitrogen yang
digunakan sebagai bahan bakar roket.
3. Dalam pabrik
es, amonia cair digunakan sebagai pendingin (refrigerant) karena amonia cair
mudah menguap dan akan menyerap panas sehingga menimbulkan efek pembekuan.
4. Sebagai bahan
peledak
5. Bahan
pembuatan baterai
6. Campuran dalam
produk cat rambut dan obat pelurusan rambut.
Alat
dan Bahan :
Alat
:
- Neraca Digital
- Spatula
- Gelas piala 100 ml
- Pipet Tetes
- Gelas ukur 100 ml
- Erlenmeyer 300 ml
- Penyangga buret
- Buret
Bahan
:
- Pupuk Urea
- Aquades netral
- indikator MM:MB ( 1:1 )
- HCl 0.02N
Cara
kerja :
1.
Di timbang 3 gram Urea
2.
Di tambahkan 100 ml aquades netral
3.
Di tambahkan indikator MM:MB ( 1:1 )
4.
Di titrasi dengan HCl 0.02 N ( larutan berubah warna dari hijau toska menjadi
biru ).
Pengamatan :
- Sampel : Pupuk Urea
- bobot sampel : 3.0204 g
- volume penitar : 3.15 ml
- N HCl : 0.02 N
- Bst NH3 : 17 mg/meq
- Warna sebelum di tambahkan indikator MM:MB : Tidak berwarna
- warna setelah di tambahkan indikator MM:MB : Hijau toska
- warna setelah tercapai titik akhir : Biru
Perhitungan
:
Kadar NH3 (%)
= V HCl x N HCl x Bst
NH3
X100%
mg sampel
= 3,15 ml x 0,02 meq/ml x 17
mg/meq
X100%
3020,4 mg
=
0,04 %
Kesimpulan :
Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar amonia bebas dalam pupuk urea adalah 0.04 %
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar