Rabu, 20 Mei 2015

Penetapan Kadar P2O5 yang larut dalam air.

LAPORAN LENGKAP
 

Nama                      : Sayyidul Ayyam .
Nis                          : 124886
Kelas                       : III B
Kelompok               : B.2.3
Tanggal                   : 23 April 2015
Judul                        : Penetapan Kadar P2O5 yang larut dalam air.

Tujuan                       : Untuk mengetahui kadar P2O5 dalam sampel pupuk NPK. 

Dasar Prinsip                        : Larutan dari pupuk P2O5 yang dipanaskan, diendapkan dengan NH4OH dan sedikit campuran magnesia membentuk NH4MgPO4. Endapan yang telah bebas Cl- diabukan dan ditimbang sebagai MgP2O7 yang berwarna putih. Kemudian dihitung kadar P2O5 dan hasil yang diperoleh menunjukkan kualitas pupuk yang dianalisis.

Reaksi                         : :           Ca(H2PO4)2 + 2H2O                         Ca(OH)2 + 2H3PO4

H3PO4 + MgCl + 3NH4OH                         3NH4MgPO4 + 2NH4Cl + 3H2O

                          2NH4MgPO                                 MgP2O7 + 2NH3 + H2O

Landasan Teori         :
Deskripsi dari Pupuk
Untuk memperoleh makanan, cara yang dilakukan sangat manusia, hewan, dan tumbuhan sangat berbeda. Manusia dan hewan dapat berpindah tempat, sedangkan tumbuhan tergantung pada tanah tempatnya berada. Jenis makanan yang diperlukan oleh manusia dan hewan berupa unsur organik atau senyawa organik yang kompleks, sedangkan makanan yang dibutuhkan tumbuhan berupa unsur-unsur anorganik sederhana yang dikenal dengan istilah unsur hara.
Dalam tanah terdapat 16 jenis unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Unsur hara yang diperlukan dalam jumlah banya dikenal dengan unsur makro, terdiri atas 9 unsur yaitu C, H, O, N, K, P, S, Mg, dan Ca. Sedangkan unsure hara yang diperlukan dalam jumlah sedikit dikenal dengan unsur mikro, terdiri atas 7 unsur yaitu Cl, Fe, Mn, Zn, Cu, B, dan Mo. Ke-16 unsur tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Apabila dalam tanah tidak mengandung unsur-unsur tersebut maka tanah harus diberi pupuk sesuai dengan jenis tanah yang digunakan sebagai lahan tanam. Pupuk (fertilizer) adalah suatu zat yang ditambahkan dengan tujuan agar kesuburan tanah ditingkatkan, sehingga tanaman menjadi lebih produktif.

Bahan dan Kandungan Pupuk
            Bahan-bahan pembuat pupuk adalah Carrier, double superfosfat, CaSO4, Fosfor, kotoran (impurities), Za, asam bebas (H2SO4), bahan mantel (coated), dan Filler (pengisi).
            Adapun kandungan pupuk meliputi Nitrogen (N), Fosfor (F), Kalium(K), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Besi (Fe), Boron (B), Mangan (Mg), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibdenum (Mo).

Fungsi Pupuk
·         Menambah dan menyuburkan tanah 
·         Sebagai vitamin bagi tubuh adalah nutrisi bagi tanah.
·         Menghidupkan kembali jasad renik yang ada dalam tanah.
·         Merangsang tanaman agar tumbuh sehat.
·         Melindungi tanaman dari hama penyakit
·         Menaikan mutu dan porudktivitas hasil tanaman

NPK
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor , dan kalium .  Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan. Fungsi setiap komponen Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman dalam tiga cara. Penjelasan  singkatnyaadalah sebagai berikut:
N (nitrogen) : membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun .
P (fosfor)     : membantu pertumbuhan akar dan tunas.
K (kalium)   : membantu pembungaan dan pembuahan Pemeringkatan NPK.
Pemeringkatan NPK ( NPK rating ) digunakan untuk memberikan label pada pupuk berdasarkan pada kadar relatif dari komposisi nitrogen, kalium, dan fosfornya. Nilai N adalah persentase unsur nitrogen berdasarkan berat dari pupuk. Nilai P dan K mewakili bentuk oksidanya dalam bentuk P2 O 5 dan K 2 O.

PENGERTIAN PUPUK NPK
PUPUK NPK LEBIH PRAKTIS DAN EFEKTIF UNTUK TANAMAN

Pupuk NPK memang praktis. Hanya dengan sekali memupuk, tanaman mendapatkan tiga unsur hara sekaligus. Pupuk majemuk ini ternyata juga lebih menguntungkan ketimbang memakai campuran urea, TSP, dan KCl.

Membuat pupuk majemuk sendiri dengan mencampur urea, TSP, dan KCl lebih ekonomis ketimbang membeli pupuk majemuk yang sudah jadi, seperti NPK misalnya. Hal ini tidak salah. Namun demikian, bukan berarti mencampur pupuk sendiri lebih menguntungkan daripada menggunakan NPK.
Lebih Praktis NPK

Selain merepotkan, mencampur pupuk sendiri bukanlah pekerjaan gampang. “Salah campur” malah akan menghasilkan pupuk majemuk yang tidak berguna karena unsur-unsurnya saling bereaksi. Bila hal ini terjadi, unsur hara akan saling terikat kuat atau malah lepas ke udara. Kedua hal ini akan berakibat sama, yaitu tanaman tidak dapat dimanfaatkannya.

Pertimbangan lain, pupuk campuran sendiri kebanyakan tidak bisa disimpan lama. Sebab, urea yang sering dipakai sebagai sumber nitrogen bersifat sangat higroskopis. Campuran pupuk tersebut dipastikan akan cepat menggumpal dan memadat. Selain menjadi sulit ditaburkan, dosis yang tepat juga sulit ditetapkan. Jika urea diganti dengan ZA, sumber nitrogen lain yang tidak higroskopis, reaksi tanah malah berubah menjadi masam. Tanah semacam ini jelas bukan termasuk golongan tanah ideal untuk bertanam.
Mengingat berbagai risiko tersebut, kalangan hobiis tanaman umumnya menganggap lebih praktis membeli pupuk NPK komersial daripada mencampur pupuk sendiri. Lain halnya di kalangan petani. Dengan alasan agar lebih ekonomis, mereka lebih suka memakai kombinasi pupuk tunggal untuk memupuk tanamannya.
Lebih Menguntungkan

Kendati kombinasi pupuk tunggal lebih murah, namun aplikasinya belum tentu menghasilkan keuntungan marginal lebih besar daripada pemakaian pupuk NPK. Hal ini telah terbukti melalui beberapa penelitian pada beberapa tanaman hortikultura.
Terhadap tanaman kentang, misalnya. Penggunaan pupuk NPK (23-23-0; 12-21-19; 20-11-11) nyata meningkatkan hasil, mutu dan nilai gizi kentang yang dipanen. Keuntungan bersih marginal memakai kombinasi pupuk urea, TSP, dan KCl yang semula Rp. 1672,30, menjadi Rp. 1626,52 bila memakai pupuk NPK. Tingkat pengembalian marginal yang semula 485 persen pun berubah menjadi 785 persen. Artinya, jika biaya pupuk dan tenaga kerja naik 1 persen, keuntungan bersih akan meningkat sebesar 7,85 persen.
Demikian pula hasil penelitian pada tanaman jagung. Meskipun rata-rata hasil yang didapat di tiap lokasi penelitian cukup bervariasi, namun hasil petak yang dipupuk NPK (16-16-16; 15-15-15; 20-11-11) dan DAP lebih tinggi dibandingkan yang dipupuk dengan urea, TSP, dan KCl dengan takaran sesuai anjuran setempat. Dari pengujian di Nusa Tenggara Barat, dengan pupuk NPK didapat panenan berkisar 21,14 – 29,04 ku/ha, sedangkan dengan urea, TSP, dan KCl hasilnya 21,13 ku/ha.
Penelitian lainnya pada tanaman padi gogo. Hasil petakan yang dipupuk NPK (16-16-16; 20-11-11; 12-21-19; dan 14-9-20) ternyata juga lebih tinggi daripada yang dipupuk urea, TSP, dan KCl. Pada penelitian yang dilakukan di Kabupaten Sumbawa itu, didapat panenan padi gogo berkisar 47,30-50,99 ku/ha. Sementara petakan yang dipupuk dengan urea, TSP, dan KCl 41,06 ku/ha.
Agar efisiensi NPK tinggi

Hal-hal yang perlu diwaspadai dalam penggunaan pupuk NPK ialah bila aplikasinya dilakukan di tanah dengan pembatas kelarutan dan kejenuhan unsur alumunium yang tinggi, derajat keasaman tanah tidak sesuai dengan persyaratan tanaman yang diusahakan, dan tanah kurang mengandung unsur mikro. Di tanah-tanah bermasalah semacam ini, efisiensi pupuk majemuk umumnya berkurang. Untuk itu, agar efisiensinya tetap tinggi, aplikasi pupuk NPK dianjurkan hanya dilakukan di tanah-tanah yang subur dan sesuai dengan tuntutan tanaman.

Alat Dan Bahan
Alat:
  • Gelas piala 100 ml
  • Neraca Digital
  • Spatula
  • Hot Plate
  • Corong Kaca
  • Kaki Tiga
  • Gelas piala 500 ml
  • Gelas Ukur 100 ml
  • Pipet Skala 10 ml
  • Pipet tetes
  • Nampan
  • Tanur
  • Cawan Porselin
Bahan :
  • Sampel pupuk NPK
  • Aquades
  • NH4Cl 2M
  • Campuran Mg
  • Indikator PP
  • NH4OH 1:10
  • HCl 1:1
  • Air Panas
  • NH4OH 1:20
Cara Kerja :
1. Ditimbang sampel NPK 5 gram
2. Di larutkan dengan aquades 100 ml
3. Di panaskan selama 15 menit
4. Di saring, lalu di ambil filtratnya.
5. Di tambahkan 10 ml NH4Cl 2M
6. Di tambahkan 10 ml Campuran Mg
7. Di tambahkan indikator PP
8. Di tetesi HCl 1:1 hingga jernih
9. Di tambahkan larutan NH4OH hingga pengendapan sempurna
10. Di diamkan, lalu di saring lagi.
11. Residu kemudian di pijarkan, di abukan, di dinginkan, lalu di timbang.

Pengamatan  :
Ø  Sampel    =NPK
            # Bobot sampel          = 5.0058 g
Ø  Cawan kosong                          = 18.4162 g
Ø  Bobot cawan + Bsp                  = 18.8538  g
Ø  Bsp                                              = 0.4412 g
Ø  Fk = Mr P2O5 / Mr Mg2P2O7    = 0.667

Perhitungan   :
Kadar P2O5 (%)                        =          Mr P2O5             x bobot abu
                                                              Mr Mg2P2O7                                       x 100 %
                                                                                    Bobot sampel

                                                      =  142/222 x 0,4412 g
                                                                    5,0058 g
                                                      = 5,64 %


Kesimpulan       : Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar P2O5  yang larut dalam air pada NPK adalah 5,64%



Daftar Pustaka   :

http://kimiaterpadusmakma201301.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk NPK



Tidak ada komentar:

Posting Komentar