|
Nama : Sayyidul Ayyam .
Nis : 124886
Kelas : III B
Kelompok
: B.2.3
Tanggal
Penetapan : 23 April 2015
Judul Penetapan
: Uji pH pada sampel pupuk NPK, Urea, dan ZA.
Tujuan : Untuk mengetahui pH dari suatu
sampel pupuk.
Dasar Prinsip : Konsentrasi ion [ H+ ]dalam suatu larutan encer umumnya sangat
rendah tetapi sangat menentukan sifat-sifat dari larutan , terutama larutan dalam air.
Landasan
Teori :
A.
ph
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur
secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis.
Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan
standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.
Konsep pH pertama kali diperkenalkan
oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan
"p" pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal
dari singkatan untuk powerp (pangkat), yang lainnya merujuk
kata bahasa Jerman Potenz (yang
juga berarti pangkat), dan ada pula yang merujuk pada katapotential. Jens Norby mempublikasikan
sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah
sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif"
Air murni bersifat
netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan
dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan
bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang
terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi lainnya
juga memakai meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah.
PENGERTIAN
PUPUK
Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang
digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi
lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah
suatu bahan yamg mengandung satu atau lebih hara tanaman.
PENGERTIAN PUPUK SECARA LAIN
PUPUK adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun
non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen tambahan. Pupuk mengandung
bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti
hormontumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk,
khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terkaku banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyan zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.
KATEGORI PUPUK
Pupuk dapat dibedakan berdasarkan bahan asal, senyawa, fasa,
cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan macam hara yang dikandungnya.
Berdasarkan asalnya dibedakan :
- Pupuk alam ialah pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. Misalnya : pupuk kompos, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P.
- Pupuk buatan ialah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya TSP, urea, rustika dan nitrophoska. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan / atau kimia.
Berdasarkan senyawanya dibedakan :
- Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik ( pupuk kandang, kompos, guano ). Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [ Ca3(PO4)2].
- Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.
Berdasarkan fasa-nya dibedakan :
- Pupuk padat. Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan yang beragam mulai yang mudah larut air sampai yang sukar larut.
- Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya dilarutkan dulu dengan air. Umumnya pupuk ini disemprotkan ke daun. Karena mengandung banyak hara, baik makro maupun mikro, harganya relatif mahal. Pupuk amoniak cair merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi sekitar 83%, penggunaannya dapat lewat tanah (injeksikan).
Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan :
- Pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.
- Pupuk aksr atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar agar diserap oleh akar tanaman.
Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan :
- Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologisnya masam artinya bila pupuk tersebut diberikan ke dalam tanah ada kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi lebih rendah). Misalnya Za dan urea.
- Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis ialah pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH tanah cenderung naik misalnya: pupuk chili salpeter, calnitro, kalsium sianida.
Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya dibedakan :
- Pupuk yang hanya mengandung satu hara tanaman saja. Misalnya : urea hanya mengandung hara N, TSP hanya dipentingkan P saja (sebetulnya mengandung Ca).
- Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung dua atau lebih dua hara tanaman. Contohnya: NPK, amophoska, Nitrophoska dan rustika.
Berdasarkan macam hara tanaman dibedakan :
- Pupuk makro ialah pupuk yang mengandung hanya hara makro saja : NPK, nitrophoska, gandasil.
- Pupuk mikro ialah pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja misalnya: mikrovet, mikroplet, metalik.
- Campuran makro dan mikro misalnya pupuk gandasil, bayfolan, rustika. Sering juga ke dalam pupuk campur makro dan mikro ditambahkan juga zat pengatur tumbuh (hormon tumbuh).
Macam
macam pupuk organik
1.
PUPUK HIJAU
Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang
dibenamkan ke dalam tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari
familia Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput
gajah). Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya
serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat
nitrogen dari udara.
- Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain:
- Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air
- Mencegah adanya erosi
- Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dan gulma jika ditanam pada waktu tanah bero
- Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk inorganik
Namun
pupuk hijau juga memiliki kekurangan yaitu:
Tanaman
hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga, lahan, dan air pada pola tanam
yang menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat mengundang hama ataupun
penyakit dapat menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok dalam hal tempa, air
dan hara pada pola pertanaman tumpang sari
2.
PUPUK KOMPOS
Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah
mengalami pelapukan, seperti jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain
termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk hijau dan seresah dapat dikatakan
sebagai pupuk kompos. Tetapi sekarang sudah banyak spesifisikasi mengenai
kompos.
Biasanya
orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan bahan yang dapat diperbaharui yang tidak tercampur logam
dan plastik. Hal ini juga diharapkan dapat menanggulangi adanya timbunan sampah
yang menggunung serta mengurangi polusi dan pencemaran di perkotaan.
3.
PUPUK KANDANG
Para petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk kandang
sebagai pupuk karena murah, mudah pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya
terhadap tanaman. Penggunaan pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan
pertanian dan peternakan yang sekaligus merupakan syarat mutlak bagi konsep
pertanian. Pupuk kandang mempunyai keuntungan sifat yang lebih baik daripada
pupuk organik lainnya apalagi dari pupuk anorganik, yaitu pupuk kandang
merupakan humus banyak mengandung unsur-unsur organik yang dibutuhkan di dalam
tanah. Oleh karena itu dapat mempertahankan struktur tanah sehingga mudah
diolah dan banyak mengandung oksigen.
Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan
produksi pertanian. Hal ini disebabkan tanah lebih banyak menahan air sehingga
unsur hara akan terlarut dan lebih mudah diserap oleh buluh akar. Sumber hara
makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang sangat penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya
bisa disediakan oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain.
Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme yang dapat membanru pembetukan
humus di dalam tanah dan mensintesa senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman,
sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk yang sangat diperlukan bagi tanah
dan tanaman dan keberadaannya dalam tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk
lain.
4.
PUPUK SERESAH
Pupuk seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau
komponen tanaman yang sudah tidak terpakai. Misal jerami kering, bonggol
jerami, rumput tebasan, tongkol jagung, dan lain-lain. Pupuk seresah sering
disebut pupuk penutup tanah karena pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu
ditutupkan pada permukaan tanah di sekitar tanaman (mulsa). Peranan pupuk ini
diantaranya :
- Dapat menjaga kelembaban tanah, mengurangi penguapan, penghematan pengairan
- Mencegah erosi, permukaan tanah yang tertutup mulsa tidak mudah larut dan terbawa air
- Menghambat adanya pencucian unsur hara oleh air dan aliran permukaan
- Menjaga tekstur tanah tetap remah
- Menghindari kontaminasi penyakit akibat percikan air hujan
- Memperlancar kegiatan jasad renik tanah sehingga membantu menyuburkan tanah dan sumber humus.
5.
PUPUK CAIR
Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk
cair seperti pupuk anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan
oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam
jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku
pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah
beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat
digunakan sebagai pupuk cair.
Pupuk organik
bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk
cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di
dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga
manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk
padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa
perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair.
PUPUK ANORGANIK
PUPUK ANORGANIK
Secara
umum ada dua jenis pupuk anorganik yang tersedia di pasaran :
1.
PUPUK TUNGGAL :
Pupuk yang dibuat
dari satu unsur secara dominan.
Contohnya : Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK dengan unsur K yang dominan.
Contohnya : Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK dengan unsur K yang dominan.
2. PUPUK
MAJEMUK :
Pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur.
Contoh : pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P. Pupuk majemuk juga bisa tersusun dari 3 unsur. Sebut juga Rustika Yellow dan Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi dengan kandungan N, P, dan K. Produsen pupuk biasanya juga menambahkan unsur-unsur mikro seperti Fe, B, Mo, Mn, dan Cu.
Contoh : pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P. Pupuk majemuk juga bisa tersusun dari 3 unsur. Sebut juga Rustika Yellow dan Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi dengan kandungan N, P, dan K. Produsen pupuk biasanya juga menambahkan unsur-unsur mikro seperti Fe, B, Mo, Mn, dan Cu.
Agar praktis, pekebun biasanya memakai pupuk mejemuk. Umumnya di pasaran beredar pupuk dengan kandungan utama Nitrogen, fosfor, dan kalium dengan berbagai perbandingan. Besar kecilnya perbandingan itu dicantumkan di label kemasan. Tulisan 20;10;10 artinya kandungan nitrogen paling tinggi sehingga tepat digunakan untuk masa pertumbuhan.
Alat Dan
Bahan :
Alat :
- Tabung Reaksi
- Labu Semprot
- Kertas pH Universal
Bahan :
- Aquadest (pH 7)
- pupuk NPK,TSP,ZA
Cara
Kerja
:
1.
Contoh pupuk dimasukkan kedalam tabung
reaksi.
2.
Dilarutkan dengan aquades netral, lalu
di homogenkan.
3.
pH larutan /suspensi diperiksa dengan kertas pH universal.
Pengamatan
:
Pupuk NPK : pH 6
Pupuk TSP :
pH 10
Pupuk ZA : pH 7
Kesimpulan
:
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan pH
pada pupuk NPK = 6,pH pupuk TSP
= 10 ,dan pH pupuk ZA = 7.
Daftar pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar