Rabu, 20 Mei 2015

Uji Biuret pada sampel pupuk NPK, Urea, dan ZA.

LAPORAN LENGKAP
Nama                      : Sayyidul Ayyam .
Nis                          : 124886
Kelas                       : III B
Kelompok               : B.2.3
Tanggal                     : 23 April 2015
Judul Penetapan      : Uji Biuret pada sampel pupuk NPK, Urea, dan ZA.
Tujuan                      : Untuk mengetahui adanya kandungan protein dalam pupuk.                        
                                 Dasar Prinsip       : Dua molekul Urea pada suhu tinggi bergabung atau berpolimerisasi membentuk senyawa biuret . Keberadaannya dapat diketahui dari rekasi biuret dengan garam tembaga kompleks membentuk komleks yang bewarna lembayung.
Reaksi                        
                                    Reaksi : 2CO(NH2)2  NH2CONHCONH2 + NH3
CuSO4 + 2NaOH. . Cu(OH)2 + Na2SO4
2NH2CONHCONH2 + Cu(OH)2                              [Cu(NH2CONHCONH2)2] (OH)2
La           
La  :
  Landasan Teori :
Uji Biuret

Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Reaksi tersebut melepaskan molekul air sehingga disebut reaksi kondensasi.

Adanya dua molekul asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dan membentuk molekul protein. Ikatan peptida tersebut yang akan bereaksi dengan reagen biuret menghasilkan perubahan warna. Reaksi positif uji biuret ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau merah muda akibat adanya persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret dengan NH dari ikatan peptida dan O dari air. Semakin panjang ikatan peptida (banyak asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna ungu, semakin pendek ikatan peptida (sedikit asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna merah muda. 
PUPUK UREA
          Sekitar 90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk butiran curah (prill) digunakan dalam pertaniansebagai pupuk kimia pemasok unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium. Kandungan N pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.
         Karena penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali disubsidi oleh pemerintah suatu negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam dua bentuk: bersubsidi (berwarna merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi (berwarna putih, untuk dipasarkan secara komersial).
        Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.

PUPUK ZA
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4). Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya sehingga hanya cocok digunakan pada tanah alkalin. Dibandingkan pupuk lain (misal amonium nitrat), pupuk ini mengandung lebih sedikit kadar nitrogen sehingga mampu meningkatkan biaya pemupukan per massa nitrogen yang diberikan pada usaha pertanian. Pupuk ini bersama dengan pupuk berbahan dasar amonia lainnya telah dilarang penggunaannya di Pakistan dan Afghanistan karena mampu digunakan sebagai bahan pembuat bahan peledak.


Pupuk NPK
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium.[1] Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan.

Fungsi setiap komponen

Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman dalam tiga cara. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:
  • N – nitrogen: membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun[2]
  • P – fosfor: membantu pertumbuhan akar dan tunas
  • K – kalium: membantu pembungaan dan pembuaha
Alat Dan Bahan             :
Alat :
  •  Tabung Reaksi 
  •  Pipet Skala
  •  Pipet tetes
Bahan            :
  • Aquadest 
  • Pupuk NPK, Urea, ZA 
  • CuSO4 1% 
  • Etanol 
  • NaOH 30%

Cara Kerja                     :
1. Contoh pupuk dimasukkan kedalam tabung reaksi.
2. Dilarutkan dengan aquades.
3. Di tambahkan 1 ml etanol, 1 ml CuSO4 1%, dan 1 ml NaOH 30%.
4. Di amati warna yang terbentuk.

Pengamatan                :
Pupuk NPK                 : ( -  )
Pupuk Urea                : ( -  )
Pupuk ZA                    : ( -  )


Kesimpulan                 :
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan pH pada pupuk NPK = ( - ) tidak mengandung protein, pupuk TSP = ( - ) tidak mengandung protein, ,dan pH pupuk ZA = ( - ) tidak mengandung protein.








Daftar pustaka                       :

http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_ZA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk NPK



Tidak ada komentar:

Posting Komentar