LAPORAN LENGKAP
|
Nama : Sayyidul Ayyam .
Nis : 124886
Kelas : III B
Kelompok
: B.2.3
Tanggal : 23 April 2015
Judul Penetapan : Uji Biuret pada sampel pupuk NPK,
Urea, dan ZA.
Tujuan : Untuk mengetahui adanya kandungan
protein dalam pupuk.
Dasar
Prinsip : Dua molekul Urea pada suhu tinggi
bergabung atau berpolimerisasi membentuk senyawa biuret . Keberadaannya dapat
diketahui dari rekasi biuret dengan garam tembaga kompleks membentuk komleks
yang bewarna lembayung.
Reaksi
Reaksi
: 2CO(NH2)2 NH2CONHCONH2 + NH3
CuSO4 + 2NaOH. . Cu(OH)2 + Na2SO4
2NH2CONHCONH2 + Cu(OH)2 [Cu(NH2CONHCONH2)2] (OH)2
CuSO4 + 2NaOH. . Cu(OH)2 + Na2SO4
2NH2CONHCONH2 + Cu(OH)2 [Cu(NH2CONHCONH2)2] (OH)2
La
La :
Landasan Teori :
Landasan Teori :
Uji
Biuret
Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Reaksi tersebut melepaskan molekul air sehingga disebut reaksi kondensasi.
Adanya dua molekul asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dan membentuk molekul protein. Ikatan peptida tersebut yang akan bereaksi dengan reagen biuret menghasilkan perubahan warna. Reaksi positif uji biuret ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau merah muda akibat adanya persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret dengan NH dari ikatan peptida dan O dari air. Semakin panjang ikatan peptida (banyak asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna ungu, semakin pendek ikatan peptida (sedikit asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna merah muda.
PUPUK UREA
Sekitar 90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea
dalam bentuk butiran curah (prill) digunakan dalam pertaniansebagai pupuk kimia pemasok
unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan
melepaskan ion amonium. Kandungan N pada urea adalah 46%, tetapi yang
tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.
Karena penting dalam
pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali disubsidi oleh pemerintah suatu negara, termasuk Indonesia.
Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam dua bentuk: bersubsidi (berwarna merah muda, digunakan
untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi (berwarna putih, untuk
dipasarkan secara komersial).
Pupuk urea dihasilkan sebagai
produk samping pengolahan gas alam atau pembakaran batu bara. Karbon
dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu dicampur dengan
amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur
dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan amonium karbamat.
Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk
menghasilkan urea dan air.
PUPUK ZA
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi
tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA
adalah singkatan dari istilah bahasa
Belanda, zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium
sulfat (NH4SO4). Wujud pupuk ini butiran kristal
mirip garam
dapur dan terasa asin
di lidah. Pupuk
ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat
sangat mudah larut dalam air
sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena
aplikasinya sehingga hanya cocok digunakan pada tanah alkalin. Dibandingkan
pupuk lain (misal amonium nitrat), pupuk ini
mengandung lebih sedikit kadar nitrogen sehingga mampu meningkatkan biaya
pemupukan per massa nitrogen yang diberikan pada usaha pertanian. Pupuk ini
bersama dengan pupuk berbahan dasar amonia lainnya telah dilarang penggunaannya
di Pakistan dan Afghanistan karena mampu digunakan sebagai bahan pembuat bahan peledak.
Pupuk NPK
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang
berbentuk cair atau padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium.[1] Pupuk NPK
merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan.
Fungsi setiap komponen
Ketiga
unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman dalam tiga cara. Penjelasan
singkatnya adalah sebagai berikut:
- N – nitrogen: membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun[2]
- P – fosfor: membantu pertumbuhan akar dan tunas
- K – kalium: membantu pembungaan dan pembuaha
Alat Dan
Bahan :
Alat :
- Tabung Reaksi
- Pipet Skala
- Pipet tetes
Bahan
:
- Aquadest
- Pupuk NPK, Urea, ZA
- CuSO4 1%
- Etanol
- NaOH 30%
Cara
Kerja
:
1. Contoh pupuk
dimasukkan kedalam tabung reaksi.
2. Dilarutkan
dengan aquades.
3. Di tambahkan 1 ml etanol, 1 ml
CuSO4 1%, dan 1 ml NaOH 30%.
4. Di amati warna yang terbentuk.
Pengamatan
:
Pupuk
NPK : ( -
)
Pupuk
Urea : ( -
)
Pupuk ZA : ( -
)
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
dapat disimpulkan pH pada pupuk NPK = ( - ) tidak mengandung protein, pupuk TSP
= ( - ) tidak mengandung protein, ,dan pH pupuk ZA = ( - ) tidak mengandung
protein.
Daftar pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_ZA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk NPK
http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk NPK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar